Kakashi sangat terkejut ternyata dibalik topeng musuh yang selama ini dilawan adalah Obito rekan masa kecilnya,
Suasana menjadi tegang bercampur heran, Kakashi dan Guy tak hentinya
mengamati Tobi dari kejauhan karena sangat mirip dengan Obito "apa dia benar benar Obito?.bukannya dia sudah mati?.",kata Guy sambil memapah Kakashi yang amat lemah,
Kakashi dibuat terkejut setelah baru saja mengetahui mangekyou Tobi
sama dengan miliknya,"tak salah lagi dia adalah Obito Uchiha",sahut
Kakashi
tiba tiba Tobi tersungging dengan sinisnya seakan lupa
dengan Kakashi,"Kau bisa memanggilku dengan nama itu semaumu, tapi
bagiku tak ada artinya.."
karenanya, Kakashi menjadi teringat saat Kakashi kehilangan mata kirinya... "gwaaahhh!!..mataku...",teriak Kakashi yang tengah terpental dengan tebasan di mata kirinya yang masih mengucurkan darah...
Di dekat Kakashi, ada Obito yang mengkhawatirkannya... "Kakashi...!",teriak Obito...
Spontan Sharingan Obito aktif dan menyadari musuh yang tengah berkamuflase di hutan..."Shiinnkk!!!....",
tak tunggu lama, Obito pun langsung menikam musuh tersebut dengan telak... "jrebb!...", "Obito..Kau....",Kakashi terkejut pada perubahan yang terjadi pada temannya..
"ini saatnya giliranku untuk melindungi temanku!..",kata Obito sambil
mencabut kunai yang bercucuran darah dari bayangan di dahan pohon. Tak lama musuh pun terlihat seraya terhuyung jatuh ke tanah tak berdaya
..."saat itu adalah Kau...",kata Kakashi
Masih melekat detik detik kematian Obito saat itu, gemuruh bebatuan yang berjatuhan seakan mengejar Kakashi, Obito dan Rin
"pergi keluar!..",ajak Kakashi sambil berlari diikuti kedua rekannya...
Tanpa diduga Kakashi tertimpa batu pada pelipis kirinya ..Kakashi pun kehilangan kesadaran dibuatnya..
"bugh!.. Tepat pada titik butaku..",gumamnya, perlahan pandangan mata
Kakashi menjadi gelap, hanya terdengar suara bebatuan dan teriakan
temannya
"Kakashi!!..",teriak Obito,. Dengan cepat Obito membelokkan langkahnya dan menghampiri Kakashi
"wush!..", dengan cepat Obito melemparkan tubuh Kakashi menjauh dari bebatuan... .. ..sesaat kondisi menjadi hening, Perlahan Kakashi membuka matanya, dan tak lama terdengar suara yang tak asing.. "R-Rin..Kakashi?..apa kalian baik baik saja?..",kata Obito
kondisi yang tenang pun berubah menjadi tegang,Rin dan Kakashi terkejut
dengan pemandangan mengerikan dari rekannya yang tengah terkapar
dibawah batu besar dengan darah segar yang mengucur dari sahabatnya.. "Obittoo!!..",teriak Rin dan Kakashi
Kakashi pun bergegas mendekati Obito dan nampak meletakkan tangannya di dekat batu.. "uugghhh siaalll!..",Kakashi pun kesal dan mengumpat ketika bersikeras mengangkat batu itu
"hentikan, sudah terjadi..ini baik baik saja.. Sebagian besar tubuh
kananku hancur, dan aku tak bisa merasakan apa apa lagi..",kata Kakashi, melihatnya Rin pun terenyuh dan tak hentinya meneteskan air matanya.
Kakashi pun tertunduk di batu yang menimpa rekannya dan hanya penyesalan yang ada.. "aku tak layak menjadi kapten, ataupun jounin..",sesalnya
"Ow iya benar, aku satu satunya yang belum memberi hadiah perayaan
ketika kau menjadi Jounin..",kata Obito. Kakashi pun terkejut dengan
perkataan Obito disaat seperti itu
"Kau bisa memiliki mataku.. Mata Sharingan-ku..",lanjutnya ...
...akhirnya Rin pun mentransplantasikan mata Obito ke lubang mata
Kakashi yang telah cedera tadi, Kakashi pun turut terenyuh dibuatnya
didepan sahabatnya yang tengah tak berdaya
"Ka-Kashi...aku pasrahkan Rin padamu..",pesan Obito sambil menggenggam tangan Rin
"baiklah..",jawabnya
...tak lama suara gemuruh bebatuan pun datang lagi... Tapi Rin masih
erat menggenggam tangan Obito, dengan cepat Kakashi pun meraih tangan
Rin dan melompat keluar dari balik reruntuhan meninggalkan Obito,
meski meninggalkannya, Kakashi sangat berat dan berteriak dalam hatinya
memanggil Obito, Ketika perlahan bebatuan besar mengubur sahabatnya itu
.. "apa kau selamat?..",tanya Kakashi
"siapa dia?..",tanya Naruto
"dia seorang Uchiha shinobi Konoha, dulu adalah teman sekelas kami,
yang seharusnya dulu telah mati di perang dunia shinobi yang terakhir
itu..",jawab Guy
"jika kau selamat, mengapa baru sekarang?..",tanya Kakashi
"bagaimanapun juga memang iya..jika kau benar ingin tau mengapa?..apakah 'aku' selamat atau tidak itu tak penting",kata Kakashi
.."itu karena...",sepintas Tobi teringat wajah Rin
.."Kau membiarkan Rin tewas..",
mendengar ucapan Tobi, Kakashi amat terkejut...
"Huhu!...jangan buru buru... Dan jangan berekspresi seperti itu!..",kata Tobi
"apa kau menyalahkanku?..",tanya Kakashi
"itu bukan bertujuan menyalahkan kenyataan tak berguna... Aku tak tertarik dengan dunia ini sejak akan lenyap..",kata Tobi..
Mendengarnya Kakashi hanya tertunduk, sementara itu Naruto hanya kebingungan dengan pembicaraan Gurunya pada Tobi
"Guru Kakashi, Aku tak tau apa yang terjadi antara orang itu dan kau, tapi sekarang bukan saatnya bersedih..!!",seru Naruto
"aku akan dengarkan ceritanya nanti, sekarang lebih penting menghentikkannya dari membawa ke rencananya!..",teriak Naruto
Guy pun bangga pada Naruto... "Kakashi, Naruto benar..",sahut Guy dengan pelan sementara Kakashi masih tertunduk hanyut dalam penyesalannya
"tak ada yang penting kukatakan padamu, mati dan terikatlah pada kenyataan!..",kata Tobi sambil bersiap menghisap dirinya lagi
"Katon!..Bakufu Ranbu!!!.."..Bwooorrr!!!!.. dengan cepat api yang disemburkan Tobi menggulung bagai Ombak menerjang kearah Kakashi dan Guy.. "Kakashi!!..",teriak Guy memanggil rekannya.. Ketika api yang berkobar mendekat dengan cepat
Naruto pun menghadang dengan cepatnya, dikibaskannya ekor Kurama menghapus api itu..
"ekor Kyuubi..",kata Tobi...
..Drakkk!!!!...terdengar sesuatu jatuh ke bebatuan... "wuushhhh... Dibalik debu nampak lambang Uchiha ..."
"apa itu?..",kata Guy dengan terkejut
Disaat yang sama terdengar suara yang tak asing menyapa Tobi "Nampaknya kau disini sedang bersenang senang..",
..."Obito...",
kata seorang misterius itu muncul dari bebatuan, ternyata adalah Madara Uchiha