80s toys - Atari. I still have
pencarian
beranda profil Teman obrolan

 BADAI YANG BERGELORA DAHSYAT DIATAS MEDAN PEPERANGAN...

"GROOOOOOOO..."

(dari kejauhan terlihat Juubi, Makhluk Raksasa dengan 10 ekor yang sudah tegap Berdiri.)

JLLAAAARRRRRR...

(terjadi Ledakan dahsyat di tengah-tengah Medan Pertempuran, Juubi seperti lepas Kendali. Madara ET juga sudah meng-Aktifkan Susano'o dan berlindung di dalamnya.)
"Aku yakin, dengan ini jumlah mereka pasti sudah berkurang banyak." ucap Madara ET.

"!!!"
"Uhhh...."
"Ughh...."
Ahh...."
semua Pasukan Aliansi Shinobi kesakitan dan tergeletak di tanah.

Tapi, mereka masih hidup dan terselamatkan dengan Chakra Kyuubi yang menyelubungi tubuh Mereka.

"Naruto melindungi kita lagi.. uhuukk.." ucap Chouji dalam Hati.

Hinata merasa cemas: "Naruto-kun..."

(sementara itu, terlihat Naruto yang sudah berdiri tegap dengan tubuh yang terluka sebagian)
"Ini, tidak akan menjadi Masalah!" ucap Naruto dengan penuh keyakinan.

*Naruto menatap Juubi dengan tatapan Tajam seakan Naruto disertai oleh ke-9 Bijuu dibelakangnya dan diselimuti oleh Kekuatan Rikudou Sennin.
(Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, Kokuou, Saiken, Choumei, Gyuuki, dan Kurama) mereka semua Menyertai Naruto.

*Sementara itu, Juubi sudah berdiri tegap,
tubuhnya mulai menuju ke Bentuk Sempurna,
dan Juubi mulai merapal Segel.

"GWOOOOAAAHHHH. ..."

SLAP..SLAP....
(Juubi sudah selesai merapal segel)
Tiba-tiba..
Naruto: "Ughh...!!!"

Beberapa Shinobi: "A-apa.. Chakranya??!!"
(Chakra Kyuubi yang menyelimuti Naruto dan seluruh Pasukan mulai menghilang,
ternyata semangat saja tak cukup untuk Naruto,
Fisik Naruto masih lemah.)
"Memang hanya sejauh inilah yang bisa kau lakukan.
Aku sudah menemukan sesuatu yang lain untuk ku nikmati..
Aku akan membuatmu keluar dari sini!!!" ucap Madara ET.

*walaupun mungkin Chakra Kyuubi sudah tidak melindungi mereka lagi,
Pasukan Aliansi tidak kehilangan semangat, mereka berdiri di depan Naruto.

Pasukan Aliansi tidak membiarkan Madara menyerang Naruto,
mereka melindungi Naruto.

"Ayo semua, Satukan Kekuatan Kita." Hinata menyemangati mereka.
"Tenang, aku akan menyembuhkanmu Naruto.." ucap Sakura.

Pasukan Aliansi: "Ya..ayo kita bangkit!!!"
"Semuanya..." (ucap Naruto dalam Hati.)

*Latar beralih ke Dimensi Lain..
Obito dan Kakahsi telah berada di Dimensi lain.

WIIINNNGGGG....

"RAIKIRI!!!"

*seketika itu juga Kakashi langsung menyerang Obito dengan Raikiri.

"Berhenti!!!" Kakashi menghentikan serangannya.
"Heh, ternyata kau masih ragu-ragu.." ucap Obito.

"Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk menghabisiku.
Tapi... aku terkejut kau menunjukkan rasa belas kasihan terhadap musuh di hadapanmu." lanjutnya.

Seingat Obito, Kakashi adalah orang kejam yang bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.

Kakashi sejenak terdiam.
"Ada apa? Apa kau merasa bersalah?" ucap Obito lagi.
"Bersalah karena tak mampu menepati janjimu...
apa kau ingin mengubahku?"

"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap Kakashi.
"Mimpimu adalah untuk menjadi hokage, dan mimpi Naruto juga seperti itu.

Naruto mengatakan hal yang sama dengan apa yang kau katakan di masa lalu." Kakashi masih berharap kalau Obito bisa kembali.
"Secara tak sadar, kau melengkapi Naruto dan dirimu sendiri.
Kau mencoba untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah dirimu sendiri.
Apa kau yakin kalau dirimu di masa lalu tak akan menyesali apa yang kau lakukan sekarang?
Aku yakin kau bisa mengerti perasaan Naruto.
Kau masih bisa kembali, untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."

629 lubang angin
Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan Naruto lah,
maka aku ingin mendengar semua yang dia pikirkan dan kemudian membantahnya!!"

"Obito..."
"Dan akan kukatakan satu hal padamu.
Adalah hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku.
Kalau kau berpikir aku memulai perang ini hanya karena kau dan Rin, kau salah!!" Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri Kakashi ke dirinya sendiri.
"Aku tahu semuanya." ucap Obito,
dengan tubuh yang kini telah ditusuk oleh Kakashi.

Dan perasaan itu, kakashi mengingatnya...
Perasaan seperti saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...

"Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri untuk mati...
dengan tertusuk oleh Raikirimu.
Saat itu, Rin telah diculik oleh Kirigakure dan dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi.
Kau berhasil menyelamatkannya, tapi itu juga merupakan rencana Kirigakure.
Mereka bahkan berpura-pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari menuju desa.
Mereka memang ingin agar Rin ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di sana.

Jadi, desa akan diserang.
Rin mengetahui hal itu, jadi saat kau hendak menyerang musuh dengan Raikirimu, dengan cepat ia bergerak menuju seranganmu.
Dia memutuskan untuk mati di tangan orang yang dicintainya.
Demi melindungi desa."

"!!" Kakashi teringat akan saat-saat itu.

Saat dalam pelariannya, bersama dengan Rin, perempuan itu sudah meminta padanya.
"Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin memaanfaatku, mungkin aku akan menyerang desa!!"
"Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku akan melindungimu.
Tak mungkin aku melakukan hal itu.
Pasti masih ada jalan lain..." ucap Kakashi saat itu.

"Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa melindungi Rin." ucap Obito.
"Di dalam pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu hanyalah palsu.
Rin hanya akan menjadi Rin kalau dia masih hidup.
Sistem yang menciptakan semua ini... desa... shinobi... inilah yang membuatku kehilangan harapan.
Dunia ini... dunia yang palsu ini..."

"Naruto mengatakan kalau...
tak memiliki teman di hatimu adalah hal yang paling menyakitkan." Kakashi menarik tangannya.
"Aku memberi tahunya kata-katamu.
Kau sama seperti Naruto.

Dan kupikir kau masih..."
"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas serangan Kakashi tadi.

Serangan Kakashi meninggalkan lubang besar di dadanya.
Dan secara mengejutkan, tak ada apapun di sana.
kosong.
"Tak ada apapun di dalam hatiku!!
Tapi, aku tak merasakan rasa sakit sama sekali!!
Kau tak perlu merasa bersalah, Kakashi!!!

Lubang ini tercipta oleh neraka dunia ini!!"

To be continued...!!


Editor by : Tretes