Polaroid
pencarian
beranda profil Teman obrolan

 Sebelumnya...
Sementara perang terus berlanjut, di sisinya kini tampak Orochimaru dan dua anggota timnya sedang berada di atas dahan pohon raksasa, tak jauh dari tempat Tsunade terbaring. Di sekitar tubuh Tsunade, tampak ratusan Katsuyu kecil, empat katsuyu yang ukurannya lebih besar, dan satu yang paling besar.

"Uukh, besar sekali siputnya.. aku jadi penasaran berapa banyak garam yang harus digunakan untuk mengalahkan mereka.." ucap Suigetsu.
"Itu hanyalah bagian kecil dari Katsuyu, kuchiyose yang dipanggil dari Shikkotsu. Aslinya jauh lebih besar lagi.." jelas Orochimaru.

"Yang harus kita pikirkan itu mengenai hokage kelima, bukan siput-siput ini!!" ucap Karin.
"Kau tak perlu mendengar apa yang dia katakan, orochimaru-sama, lanjut saja pada rencana kita.."

"Apa kau kesal karena kau dijauhkan dari Sasuke??" tanya Orochimaru.
"Tentu sa... tidak!!! ayo langsung saja, Suigetsu bodoh!!" bentak Karin.
"Kenapa kau marah padaku!??? siapapun pasti ingin menaburkan garam ke siput??"

"Pertama, Tsunade.. ayo.." Orochimaru tak mau berlama-lama lagi dan kemudian meloncat ke bawah menuju tempat Tsunade berada. Keadaan Tsunade begitu kritis, tubuhnya terpisah lumayan jauh dan hanya dihubungkan oleh ratusan Katsuyu kecil. Dan... meski tak diperlihatkan dengan jelas, sepertinya tubuh mudanya telah menjadi keriput.

"Tsunade-sama!!" Katsuyu yang paling besar kaget saat Orochimaru dan dua rekannya mendarat di sana.

"Eh?? Apa Hokage kelima memang setua ini??" Karin bertanya-tanya.
"Uukh, dan pinggangnya juga, panjang sekali.." ucap Suigetsu.
Dua bagian tubuh Tsunade dihubungkan dengan gumpalan katsuyu, jadi kelihatannya seperti dia punya pinggang yang panjang.

"Kelihatannya kau sudah melakukannya dengan berlebihan, Tsunade.." ucap Orochimaru. "Orochimaru??" dalam kondisi kritisnya Tsunade masih mampu mengingat suara mantan teman satu kelompoknya itu.

"Katsuyu, aku datang kemari untuk merawat Hokage kelima.." ucap orochimaru pada katsuyu yang paling bear.
"Aku bukan musuh lagi sekarang.." jelasnya.

"Tak ada alasan bagiku untuk mempercayaimu!!" ucap Katsuyu.
"Dan lagi, harusnya kau sudah mati!!"

"Kalau kau melihatku melakukan sesuatu yang mencurigakan, kau bebas membunuhku dengan asammu itu.." ucap Orochimaru.
Dan mengingat keadaan Tsunade yang semakin parah, Katsuyu tak punya pilihan lain selain percaya. "Baik, aku percaya padamu.." ucapnya.

"Kau lebih cepat mengerti dibanding Manda.." ucap Orochimaru.
"Baiklah, pertama-tama, di mana para kage lainnya??"

"Mereka sedang dirawat oleh bagian-bagianku yang lain.." empat Katsuyu yang ukurannya bisa dibilang sedang-sedang itu ternyata sedang menyelimuti empat kage lainnya.
"Luka mereka benar-benar serius.." jelas Katsuyu.

"Katsuyu, kenapa proses penyembuhanmu begitu lambat meskipun kau ada di sini??"

"Aku bisa menggunakan kekuatanku tergantung kekuatan Byakugou Tsunade-sama. Kondisi Tsunade-sama benar-benar lemah saat ini, jadi aku tak bisa menggunakan kekuatan penuhku." jelas Katsuyu.

"Jadi begitu cara kerjanya, ya? Yah, benar juga, sejauh yang kuingat aku belum pernah melihat Tsunade selemah ini, jadi ini masuk akal.." ucap Orochimaru.

"Aku mencoba untuk menahan agar Kuchiyosenya tidak menghilang, dan fokus dalam penyembuhan di saat yang bersamaan. Jadi, aku tak bisa menghubungkan tubuh Tsunade-sama dengan baik.." ucap Katsuyu.

Lalu, Orochimaru meminta Suigetsu untuk melakukannya.
"Suigetsu, ambil bagian bawah tubuh Tsunade dan kemudian sambungkan dengan tubuh atasnya.."

"Eeh!???" Suigetsu kaget.
"Aku ini lebih berbakat dalam memisahkan tubuh, bukan menyambung.." ucapnya. Tapi tak ada pilihan lain, pada akhirnya ia pun melakukannya.

"Uukh, siput-siput ini berlendir dan kenyal, menjijikan.." ucap Suigetsu.
"Bukannya kau juga juga sama?? Dan dengan memiliki bentuk manusia, kau bahkan lebih menjijikan dan aneh!!" ucap Karin.

"Karin, biarkan dia menggigitmu, jadi dia bisa menyembuhkan diri.." perintah Orochimaru ke Karin. "Eeeeh??? Aku tak mau digigit oleh orang lain selain Sasuke.."

"Ah!! Kau baru saja mengakui kalau kau menyukai Sasuke!!" ucap Suigetsu.
"Eh!?? Ti-tidak!! Mustahil aku menyukai si Sasuke sialan itu!! Dia bahkan mencoba untuk membunuhku!! Dan... rasanya nikmat seka... tidak!! Bukan begitu!!!"

"Kau ini ngomong apa, sih??" ucap Suigetsu.
"Lagipula, sebelum digigit oleh Sasuke kau sudah punya banyak bekas gigitan di tubuhmu, kan.."

"Diam!! Sekarang aku hanya untuknya!!" bentak karin.

"Berhenti membuatku kesal, kata-katamu itu palsu.." ucap Suigetsu.
"Lagipula, cara kerja tubuhmu itu, itu bahkan lebih aneh dariku!!"

"Apa katamu!??"

"Kalian berdua, cepatlah.." ucap Orochimaru.
"Kalian berdua sama-sama aneh, jadi berhentilah bertengkar. Kalau kalian tak mau, aku akan membelit kalian dengan ular-ularku, yang akan masuk melalui mulut kalian dan kemudian mengambil alih tubuh kalian.."

"Sebenarnya yang paling aneh di sini itu kau.." ucap karin dalam hati.

"Tubuh dan jiwamu, sama-sama aneh.." ucap Suigetsu dalam hati juga.

Suigetsu menyatukan tubuh Tsunade, dan Karin membiarkan tangannya digigit.
"Ukh, kalau dia terus menghisap begitu banyak chakraku seperti ini, bisa-bisa aku cepat tua.." pikir Karin.

Tak lama setelahnya, Tsunade secara perlahan kembali pulih dan tubuhnya kembali muda. "Tsunade-sama, kau sudah baikkan sekarang!!" ucap Katsuyu.

"Tsunade, harusnya kau berterimakasih padaku.." ucap Orochimaru.

"Kenapa kau melakukan ini setelah mengkhianati desa??" Tsunade masih belum mengerti.

"Yah, sekarang aku telah menemukan obsesi baru.." ucap Orochimaru.
"Dulu, aku ingin menjadi akin yang bisa membuat kincir berputar. Tapi sekarang, aku sadar kalau akan lebih menarik menunggu angin lain muncul. Aku tak ingi disegel sebelum aku bisa menikmati angin itu.."

Orochimaru teringat akan Sasuke.

"Apa yang kau katakan tetap tak masuk akal seperti biasanya.." ucap Tsunade.
"Tapi kurasa, kau sudah berubah.." ucapnya lagi.

"Manusia selalu berubah, atau mati sebelum mereka bisa.." Orochimaru kini teringat dengan Jiraiya, "Dia mati dengan caranya sendiri.."

"Orochimaru, kalau saja kau berubah lebih awal, Jiraiya mungkin masih hidup sekarang.." ucap Tsunade.
"Kalau begitu mungkin saja dia akan berubah.." ucap Orochimaru.
"Seperti hal nya kita, Sannin, hal-hal tak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Sesuatu selalu mengalami perubahan.."

"Mungkin karena itu juga aku ingin melihat kemana Sasuke akan pergi.." ucap Orochimaru dalam hati.
"Menunggu secara perlahan, sampai anginnya muncul.."

"Yah, terimakasih karena sudah menyembuhkanku.." ucap Tsunade.
"Jadi, kau sudah tahu mengenai perang ini??"

"Tentu saja, karena itulah aku bekerja sama denganmu.."

"Aku akan melaporkan kondisi terkini dari medan perang.." ucap Katsuyu.

"Bagaimana kau bisa pergi ke medan perang??"

"Kami juga akan pergi.." ucap Orochimaru.
"Kau harus fokus terhadap penyembuhan para kage.." lanjutnya.

Sementara itu di medan perang, tampak Sai meloncat ke dekat Sakura. lalu,
"Sakura, boleh aku menanyakan sesuatu padamu??"

Di sisi lain medan perang, tampak juga bagian tubuh Juubi telah terbakar api hitam.
Tapi, Naruto tak mau terus membiarkannya seperti itu.
"Para bijuu juga ada di dalam mahluk besar itu!! Saat dia sudah cukup dibuat lemah, matikan api hitamnya!! Kurama dan aku akan mengeluarkan para biju!!"

"Tidak.." ucap Sasuke.
"Aku akan membakarnya.." Guman sasuke

"!!!" Naruto kaget,
"Hei, Sasuke!!!"

"Aku akan mengakhiri sistem ini, dan menciptakan yang baru.." ucap Sasuke dalam hati.

Tapi kemudian secara mengejutkan, Juubi memisah sedikit bagian tubuhnya yang terbakar api hitam. "Sial, dia bisa memisahkannya!!" pikir Sasuke.

Kembali ke sisi Sai, ia melanjutkan pertanyaannya.
"Karena aku tak begitu mengenalnya, aku bisa memberi penilaian secara lebih obyektif. Dan jujur saja, aku tak bisa mempercayainya sebagai seorang teman. Bagaimana menurutmu, Sakura??"

"Tak apa.. Sasuke akhirnya kembali, aku sangat senang.. dan aku mempercayainya.." ucap Sakura, dengan senyum yang benar-benar dipaksakan.

"Kata-katamu mungkin tulus, tapi aku tahu... senyummu itu palsu.." pikir Sai.
Entah Sakura yang tak bisa membuat senyum palsu yang lebih meyakinkan, atau Masashi yang kurang bisa menggambar senyum palsu untuk Sakura (?)

Di sisi Shikamaru, dia juga mendapat firasat yang aneh.
"Ada apa, Shikamaru??" tanya Ino.
"Bukan apa-apa.." ucap Shikamaru.

Kembali ke sisi Tsunade, Katsuyu telah menjelaskan inti-inti pokok yang telah terjadi di medan perang.
"Dengan kata lain, situasinya benar-benar rumit.." ucap Katsuyu.
"Kalau begitu.. kita juga harus segera menuju ke sana.."

Tampak keempat kage lainnya sudah mampu untuk kembali berdiri. Semuanya telah sembuh.
"Aku akan membawa kalian semua dengan pasirku. Persiapkanlah chakra kalian untuk nanti.." ucap Gaara.
"Aku tak tahu cerita lengkapnya, beritahu kami lebih banyak lagi!!" ucap Raikage.
"Ayo kita bahas ini dalam perjalanan.." ucap Tsuchikage.
"Ayo!!" ucap Mei.

Sementara itu di sisi Kakashi dan Obito, tampak mereka berdua saling tusuk. Kakashi menembus tubuh Obito dengan tangan berlapis listriknya, sementara Obito dengan kunai besarnya.



Editor by : Tretes