ucap Gaara.
"Shinobi dari negeri pasir, apa kau juga kenalan Naruto?"
"Ya.. dia adalah.. teman pertamaku.." ucap Gaara.
"Begitu ya.."
"Baik, ayo cepat!!"
Kembali ke sisi Madara, tampak serangan Naruto mampu menghancurkan
tanah tempatnya berpijak. Namun, Madara masih utuh. Hanya saja, tubuh
Madara masih tersegel oleh segel gerbang hokage pertama.
"Jutsu Naruto tak mampu mengalahkannya.
Namun setidaknya, dia berhasil dibuat tak bisa bergerak.." ucap
Hashirama dalam hati. "Sekarang kita hanya perlu menunggu shinobi yang
akan menyegelnya.."
Madara tersudutkan, namun meski begitu masih tampak senyuman licik di wajahnya.
Di sisi Obito, dirinya yang masih terbaring tiba-tiba saja kesakitan. "uukh!! Ukhh!!!"
Kakashi dan Minato kaget. "Bijuunya telah dikeluarkan dari tubuhnya, itu berarti Obito akan.."
"Jinchuriki Juubi berbeda dari yang lain.." ucap Kyuubi di dalam diri
Minato. "Dia tak akan mati meski bijuunya dikeluarkan. Itu karena
cangkang Juubi, Gedou Mazou masih ada. Ia memiliki energi kehidupan yang
sangat besar."
"Apa benar begitu? bagaimana kau bisa mengetahuinya??"
"Hei hei, memangnya kau pikir siapa yang bisa mengirim chakra Juubi yang telah dibagi menjadi sembilan ke tempat-tempat lain??"
"Rikudou Sennin.."
"Ya kan, dia masih hidup setelahnya, hanya saja jika mengeluarkan
sembilan bijuu sekaligus, tubuhnya akan benar-benar melemah dan tak
mampu bergerak. Itulah yang terjadi pada kakek tua itu." jelas Kyuubi.
"Begitu ya.." ucap Minato. Lalu, ia pun menyampaikannya pada Kakashi. "Kakashi, kau tak perlu mengkhawatirkannya. Kyuubi di dalam diriku telah memberiku beberapa informasi."
"Begitu ya.." Kakashi bisa sedikit lega.
Di sisi Naruto, ia dan Sai sedang menuju tempat Madara berada.
"Sensei, tolong awasi Obito.." Kakashi hendak pergi.
"Ya.." ucap Minato.
Tap.. tiba-tiba Obito membentuk suatu segel tangan.
"A-apa yang ingin kau lakukan!?" Minato kaget.
"Lelaki yang harusnya kumaanfaatkan namun malah mengkhianatiku.."
"Maksudmu.."
"Aku tak pernah menyangka.. kalau aku juga akan melakukan hal yang
sama.." Obito bersiap untuk melakukan seperti apa yang pernah Nagato
perbuat. "Ini adalah... jutsu Gedou Rinne Tensei.." ucap Obito.
"Ta-tapi, kalau kau menggunakan jutsu itu..."
"Ini pasti jutsu yang harus mengorbankan nyawa.." pikir Minato.
"Sekarang aku mengerti alasan.. kenapa Nagato mengkhianatiku.."
ucap Obito. "Perasaan semua orang.. yang saling terhubung bisa menjadi
begitu kuat.. Naruto dan Nagato sama-sama murid Jiraiya.. bisa dibilang
aku kalah dari Jiraiya.. sensei.. dia adalah gurumu, dan orang yang
telah mendidikmu hingga menjadi hokage.."
Minato terus mendengarkannya, kata-kata yang mungkin akan menjadi kata-kata terakhir Obito.
"Dan aku.. adalah muridmu.. seseorang yang menyerah untuk menjadi
hokage.. sepertinya aku tak cukup layak.. untuk bertemu dengan Rin.. di
sisi yang lain.."
"Apa benar tak apa kau melakukannya? kau bisa saja terus hidup dan bertanggung jawab atas semua perbuatamu.." ucap Kakashi.
"Tidak.. aku tak bisa menerima sesuatu dengan mudah.." ucap Obito, dan
kemudian... jutsu pun dilakukan. Namun, "!!!???" tangan hitam tiba-tiba
saja muncul dari tubuh Obito dan menghentikannya.
"!!??" Kakashi dan Minato kaget. "Sekarang aku juga akan membantu.."
ternyata itu Zetsu hitam, ada Zetsu hitam di dalam diri Obito.
Di sisi Madara, "Ayo kita gantian.." ucapnya. "Sekarang giliranku untuk menyerang balik.."
"Berhenti bersikap sombong, perang ini akan segera berakhir.."
Hashirama masih yakin kalau Madara tak akan bisa berbuat apa-apa.
Di sisi Naruto, ia dan Sai telah sampai di sana.
"Sai!!"
"Aku mengerti!!"
Sai kemudian mengeluarkan teknik segel miliknya. Macam tinta keluar dari gulungannya dan bersiap untuk menyergap Madara.
"Naruto.. aku harus berterimakasih padamu.." Madara masih tenang-tenang
saja. "Dengan mengeluarkan semua bijuu dari Obito, kau membantuku
membuatnya tak berdaya.."
Kembali ke sisi Obito, Zetsu hitam
terus menyelimuti dirinya. "Maaf Obito, inilah alasan kenapa aku terus
bertahan sampai akhir.."
"Zetsu.. Hitam.. ukhh..." Obito jadi tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"Apa ini!??" Kakashi kaget.
"Rinne Tensei no Jutsu!!"
Blarrr!!!!!! tempat Madara berada tiba-tiba saja meledak. "Akhirnya!!!"
terdengar suara Madara dari balik ledakan tersebut. "Akhirnya aku bisa
bertarung secara normal!!" ucapnya. Segel-segel yang membendung dirinya
telah dihancurkan, dan yang lebih mengejutkan, ia kembali, bukan lagi
sebagai sebuah Edo Tensei, melainkan benar-benar hidup.
"Akhirnya aku bisa merasakan tubuh asliku kembali!! Aku bisa merasakan
darahku bergelora dan kulitku yang menari-nari ketika dalam
pertarungan!!!"